Pematang Raya, Simalungun – Koperasi Kana mendapat kehormatan diundang oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk berpartisipasi dalam acara Percepatan Operasionalisasi Koperasi Kelurahan/Desa Merah Putih, yang diselenggarakan di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Kantor Bupati Simalungun. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Simalungun DR H. Anton Achmad Saragih, Kepala Dinas Koperasi Sumatera Utara Dr. Naslindo Sirait, S.E., M.M., Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Republik Indonesia Henra Saragih, serta lebih dari 400 Koperasi Kelurahan/Desa Merah Putih Kabupaten Simalungun.
Dalam kegiatan ini, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Henra Saragih memperkenalkan Simkopdes, yaitu platform digital untuk sistem informasi dan manajemen koperasi desa.
“Transformasi digital melalui Simkopdes bukan sekadar pembaruan sistem, tetapi menjadi pintu masuk bagi koperasi desa menuju kemitraan, akses pinjaman, dan jejaring usaha yang lebih luas,” ujar Henra.
Ia menegaskan, modernisasi koperasi merupakan agenda strategis pemerintah dalam memperkuat ekonomi di tingkat akar rumput. Kini, koperasi desa tidak lagi bisa bertumpu pada pencatatan manual dan jaringan usaha terbatas. “Digitalisasi adalah keniscayaan. Dengan Simkopdes, koperasi desa memiliki kesempatan tampil setara dengan entitas bisnis modern,” tegasnya.
Koperasi Kana Dorong Operasionalisasi Lewat Program Koperasi Manis
Pada momentum yang sama, Koperasi Konsumen Kana memperkenalkan program “Koperasi Manis”, sebuah model kolaborasi digital dan ritel yang mendukung percepatan pertumbuhan KDKMP. Ketua Harian Koperasi Konsumen Kana Tresya Wijaya menjelaskan program ini dirancang agar koperasi desa tidak hanya bergerak di sektor simpan pinjam, tetapi juga menjadi pelaku usaha ritel yang kompetitif.
“Kami ingin koperasi desa naik kelas. Melalui sistem konsinyasi, KDKMP bisa mengelola toko ritel dengan pasokan barang dari kami, tanpa harus menanggung risiko modal besar,” ungkap Tresya.
Skemanya, Koperasi Konsumen Kana memberikan akses barang konsinyasi hingga Rp200 juta serta dukungan operasional Rp2 juta untuk koperasi yang memenuhi kriteria. Produk seperti gula putih, kecap, bawang putih, hingga makanan kaleng disalurkan langsung ke koperasi desa melalui sistem logistik terintegrasi.
“Model bisnis ini diadopsi lebih dari 400 KDKMP di Jawa Timur dan 12 di antaranya sudah menandatangani perjanjian kerja sama resmi. Kana menargetkan hingga 2026, sebanyak 700 KDKMP dapat bergabung dengan potensi perputaran dana mencapai Rp400 miliar,” ucap Tresya.
Lebih jauh, Tresya mengungkapkan bahwa pada 2028 Koperasi Kana menargetkan kerja sama dengan seluruh KDKMP dengan potensi transaksi mencapai Rp3 triliun, dan pada 2030, diharapkan 40% dari total KDKMP akan bermitra dengan Koperasi Kana dengan putaran dana hingga Rp20 triliun.
Dalam kesempatan ini, Koperasi Kana juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan seluruh Koperasi Kelurahan/Desa Merah Putih yang hadir sebagai bagian dari langkah nyata komitmen Koperasi Kana untuk mempercepat terwujudnya koperasi yang mandiri dan berdaya saing di wilayah Sumatera Utara.
Kabupaten Simalungun merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya manusia dan alam yang luar biasa, serta dukungan penuh dari pemerintah setempat dalam mendorong sektor koperasi. Dengan berbagai potensi tersebut, Simalungun menjadi lokasi yang strategis untuk memperkenalkan program-program unggulan Koperasi Kana, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan koperasi dalam rangka menciptakan perekonomian yang lebih baik.